BAB I DASAR TEORI
Bahan organik dalam tanah
merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukansebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah
Alfisolberkisar antara
(0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, danuntuk tanah
organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun.
(Pairunan, dkk., 1985).Sumber primerbahan organik dalam tanah Alfisol adalah
jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting,daun. Jaringan tanaman ini akan
mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta
diinkorporasikan dengan tanah.(Islami, T., 1995).Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan
organik halus atau
humus. Titik I pada tanah Alfisol mempunyai humus yang terdiri darihancuram
bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang baru dibentuk darihancuran bahan organik tersebut melalui
kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.Humus merupakan senyawa yang resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam
ataucokelat yang memiliki daya menahan air dan unsur hara yang tinggi. Humus
adalahsenyawa kompleks yang agak resisten, oelapukan berwarna cokelat, amorfus,
bersifatkoloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang telah
dimodifikasikan ataudisintesiskan
oleh berbagai jasad mikro.Dalam jaringan
tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah yang kecil. Jumlah dan sifat komponen-komponen organik dalam
sisa-sisatumbuhan sangat berpengaruh
menentukan penimbunan bahan organik dalam tanah.Terutama Titik I tanah Alfisol
memiliki kandungan humus yang lebih banyak sehinggakandungan bahan organiknya lebih tinggi dari
Titik dibawahnya. (Saifuddin,1988).Senyawa
organik pada tanah Alfisol umumnya ditemukan di permukaan atau padaTitik I,
tanah jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-4 %. Tetapi pengaruhnya
terhadapsifat-sifat tanah dan akibatnya besar sekali. Adapun pengaruhnya
terhadap sifat-sifattanah dan akibatnya juga pada pertumbuhan tanaman adalah
sumber unsur hara N, P, S,unsur mikro menambah kemampuan tanah untuk menahan
unsur-unsur hara (kapasitastukar
kation tanah menjadi tinggi), sumber energi yang sangat penting bagimikroorganisme. (Hardjowigeno, 1992).Penggunaan
tanah secara terus-menerus untuk pertanaman, dengan cepat akanmemiskinkan
kandungan bahan organik tanah Alfisol, sebab bahan organik merupakan
bahan dari humus sebagai gudang
dari unsur hara tanaman maka kandungan bahanorganik yang cukup sebaiknyaselalu tersedia untuk mempertahankan sifat dan
kesuburantanah. (Subagyo, 1970). Penambahan dan dimineralisasi bahan organik
tanah Alfisolmempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat-sifat tanah alfisol
dan sifat kimia tanahAlfisol. (Hardjowigeno, 1992)
BAB IIMETODOLOGI
2.1 Alat Dan BahanBahan-bahan
dan alat yang digunakan pada praktikum bahan organik tanahadalah sampel tanah
kering udara, aquades, larutan H2SO4, larutanK2Cr2O7,larutan H3Po4.oven,
indikator diphenilamin 1 %, kertas label.3.3 Metode yang digunakanProsedur
pelaksanaannya dimulai dengan menyiapakan bahan dan alat setelahbahan dan alat
disiapkan maka langkah pertama yanag dilakukan mencampurkan1 gram tanah ditambah 10 mil K2CR2072N terus
ditambah 10 mil H2SO4kemudian
panaskan selama 90 menit didalam oven dan setiap 15 menit
dikocok selanjutnya diginkan dan dihimpitkantkan dengan aquadest sampai
minesius dandibiarkan
selama 1 malam,setelah 1 malam diambil dan dikocok dan biarkanhingga jernih
kemudian ditambahkan 5 mil ekstrak dan ditambahkan dengan 2mil H3Po4 dan 2 tetes penunjuk diphenilamin
(indikator) dan dicampurkandengan titar ammonium forosulfat 0,2 sampai berwarna
hijau dan untuk menghitung
bahan organic di gunakan rumus sebagai berikut :C- organic= (A-B) x 0,2 x 10 x
3 x10 X 100 kl1.000 100BO : C.organik x 1,724Keterangan : A.Penitraan
blankoB.penitraan contoh
BAB IVHASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 HasilHasil penentuan bahan organnik
tanahC.organik
=
==== 6,72 x
1,1573
= 7,78 %BO = C.Organik x 1,724= 7,78 x 1,724=13,41 %
Jadi % bahan organiknya adalah
13,41 %4.2 PembahasanBerdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat
diketahui kandungan bahanorganik pada
tanah yaitu 13,41 %.Tanah memiliki kandungan bahan organik yang lebihtinggi hal
ini terjadi karena pada tanah kebun merupakan Titik permukaan, dimana padaTitik
ini tidak terjadi proses pencucian yang dapat menyebabkan tingginya bahan
organik yang
dikandungnya dan selain itu proses humufikasi berlangsung pada Titik ini. Hal
inisesuai dengan pendapat Pairunan
(1985) bahwa kandungan bahan organik tertinggiadalah tanah berada pada Titik I,
karena adanya proses pelapukan sisa-sisamikroorganisme yang mati dan
berakumulasi, sesuai dengan pernyataan Hardjowigeno(1992), bahwa tanah yang
mengandung bahan organik adalah tanah Titik atas atau topsoil, karena semakin
ke bawah suatu Titik tanah maka kandungan bahan organiknya
semakin berkurang sehingga tanah
menjadi keras, semakin dalam tanah semakin kurangkandungan bahan organiknya.
Hal ini juga disebabkan karena tingginya kandungan liattanah Titik terdalam.
Karena terjadi pencucian dan akibatnya bahan organiknya kurangtersedia. Hal ini
sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady (1982), bahwa jumlahkandungan bahan
organik sangat ditentukan oleh faktor kedalaman tanah dan teksturtanah itu, dan
semakin tinggi kandungan liat suatu Titik tanah maka semakin rendahkandungan bahan
organiknya.Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan dkk (1985) bahwasemakin
dalam suatu Titik tanah dan semakin tinggi kandungan liatnya maka kandunganbahan organiknya semakin rendah
pula.Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik dalam tanah adalahkedalaman Titik tanah, iklim (suhu dan curah
hujan), tekstur tanah, drainase, aerasi,aktivitas mikroorganisme, dan vegetasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar