Selasa, 02 Juli 2013

BAHAN ORGANIK



 
BAB I DASAR TEORI
Bahan organik dalam tanah merupakan fraksi bukan mineral yang ditemukansebagai bahan penyusun tanah. Kadar bahan organik yang terdapat dalam tanah Alfisolberkisar antara (0,05-5) % dan merupakan tanah yang ideal untuk lahan pertanian, danuntuk tanah organik mendekati 60 % dan pada Titik oleh kadar bahan organik memperlihatkan kecenderungan yang menurun. (Pairunan, dkk., 1985).Sumber primerbahan organik dalam tanah Alfisol adalah jaringan tanaman, berupa akar, batang, ranting,daun. Jaringan tanaman ini akan mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke Titik bawah serta diinkorporasikan dengan tanah.(Islami, T., 1995).Bahan organik dalam tanah terdiri dari bahan organik kasar dan bahan organik halus atau humus. Titik I pada tanah Alfisol mempunyai humus yang terdiri darihancuram bahan organik kasar serta senyawa-senyawa baru yang baru dibentuk darihancuran bahan organik tersebut melalui kegiatan mikroorganisme di dalam tanah.Humus merupakan senyawa yang resisten (tidak mudah hancur), berwarna hitam ataucokelat yang memiliki daya menahan air dan unsur hara yang tinggi. Humus adalahsenyawa kompleks yang agak resisten, oelapukan berwarna cokelat, amorfus, bersifatkoloid dan berasal dari jaringan tumbuhan atau binatang yang telah dimodifikasikan ataudisintesiskan oleh berbagai jasad mikro.Dalam jaringan tumbuhan terdapat pula lemak, minyak, lilin dan dammar dalam jumlah yang kecil. Jumlah dan sifat komponen-komponen organik dalam sisa-sisatumbuhan sangat berpengaruh menentukan penimbunan bahan organik dalam tanah.Terutama Titik I tanah Alfisol memiliki kandungan humus yang lebih banyak sehinggakandungan bahan organiknya lebih tinggi dari Titik dibawahnya. (Saifuddin,1988).Senyawa organik pada tanah Alfisol umumnya ditemukan di permukaan atau padaTitik I, tanah jumlahnya tidak besar, hanya sekitar 3-4 %. Tetapi pengaruhnya terhadapsifat-sifat tanah dan akibatnya besar sekali. Adapun pengaruhnya terhadap sifat-sifattanah dan akibatnya juga pada pertumbuhan tanaman adalah sumber unsur hara N, P, S,unsur mikro menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara (kapasitastukar kation tanah menjadi tinggi), sumber energi yang sangat penting bagimikroorganisme. (Hardjowigeno, 1992).Penggunaan tanah secara terus-menerus untuk pertanaman, dengan cepat akanmemiskinkan kandungan bahan organik tanah Alfisol, sebab bahan organik merupakan
 
bahan dari humus sebagai gudang dari unsur hara tanaman maka kandungan bahanorganik yang cukup sebaiknyaselalu tersedia untuk mempertahankan sifat dan kesuburantanah. (Subagyo, 1970). Penambahan dan dimineralisasi bahan organik tanah Alfisolmempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat-sifat tanah alfisol dan sifat kimia tanahAlfisol. (Hardjowigeno, 1992)

BAB IIMETODOLOGI
2.1 Alat Dan BahanBahan-bahan dan alat yang digunakan pada praktikum bahan organik tanahadalah sampel tanah kering udara, aquades, larutan H2SO4, larutanK2Cr2O7,larutan H3Po4.oven, indikator diphenilamin 1 %, kertas label.3.3 Metode yang digunakanProsedur pelaksanaannya dimulai dengan menyiapakan bahan dan alat setelahbahan dan alat disiapkan maka langkah pertama yanag dilakukan mencampurkan1 gram tanah ditambah 10 mil K2CR2072N terus ditambah 10 mil H2SO4kemudian panaskan selama 90 menit didalam oven dan setiap 15 menit dikocok selanjutnya diginkan dan dihimpitkantkan dengan aquadest sampai minesius dandibiarkan selama 1 malam,setelah 1 malam diambil dan dikocok dan biarkanhingga jernih kemudian ditambahkan 5 mil ekstrak dan ditambahkan dengan 2mil H3Po4 dan 2 tetes penunjuk diphenilamin (indikator) dan dicampurkandengan titar ammonium forosulfat 0,2 sampai berwarna hijau dan untuk menghitung bahan organic di gunakan rumus sebagai berikut :C- organic= (A-B) x 0,2 x 10 x 3 x10 X 100 kl1.000 100BO : C.organik x 1,724Keterangan : A.Penitraan blankoB.penitraan contoh
 
BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilHasil penentuan bahan organnik tanahC.organik 
=
 ==== 6,72 x 1,1573

= 7,78 %BO = C.Organik x 1,724= 7,78 x 1,724=13,41 %
Jadi % bahan organiknya adalah 13,41 %4.2 PembahasanBerdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat diketahui kandungan bahanorganik pada tanah yaitu 13,41 %.Tanah memiliki kandungan bahan organik yang lebihtinggi hal ini terjadi karena pada tanah kebun merupakan Titik permukaan, dimana padaTitik ini tidak terjadi proses pencucian yang dapat menyebabkan tingginya bahan organik yang dikandungnya dan selain itu proses humufikasi berlangsung pada Titik ini. Hal inisesuai dengan pendapat Pairunan (1985) bahwa kandungan bahan organik tertinggiadalah tanah berada pada Titik I, karena adanya proses pelapukan sisa-sisamikroorganisme yang mati dan berakumulasi, sesuai dengan pernyataan Hardjowigeno(1992), bahwa tanah yang mengandung bahan organik adalah tanah Titik atas atau topsoil, karena semakin ke bawah suatu Titik tanah maka kandungan bahan organiknya
 
semakin berkurang sehingga tanah menjadi keras, semakin dalam tanah semakin kurangkandungan bahan organiknya. Hal ini juga disebabkan karena tingginya kandungan liattanah Titik terdalam. Karena terjadi pencucian dan akibatnya bahan organiknya kurangtersedia. Hal ini sesuai dengan pendapat Buckman dan Brady (1982), bahwa jumlahkandungan bahan organik sangat ditentukan oleh faktor kedalaman tanah dan teksturtanah itu, dan semakin tinggi kandungan liat suatu Titik tanah maka semakin rendahkandungan bahan organiknya.Hal ini sesuai dengan pendapat Pairunan dkk (1985) bahwasemakin dalam suatu Titik tanah dan semakin tinggi kandungan liatnya maka kandunganbahan organiknya semakin rendah pula.Faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan bahan organik dalam tanah adalahkedalaman Titik tanah, iklim (suhu dan curah hujan), tekstur tanah, drainase, aerasi,aktivitas mikroorganisme, dan vegetasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar