I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam
klarifikasi tanaman tembakau, tembakau masih termasuk kerabat dekat terong-
terongan. Tembakau dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pembuatan rokok. Tanaman
tembakau di klarifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Sub
kingdom : Tracheobionta
Divisi : Spermatophyta
Klas : Dicotyledoneae
Sub
kelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solaneceae
Genus : Nicotiana
Spesies : Nikotiana tabacum. L
Tanaman
tembakau yang tergolong genus nikotianae yang terdiri dari spesies Nikotiana
tabacum dan nikotiana rustica. Perbedaan yang mencolok diantara 2 spesies
tersebut yaitu kadar nikotinnya. Nicotiana rustica mengandung kadar nicotin
tertinggi yaitu sekitar 16 %, sedangkan nicotiana tabacum mempunyai kadar
nicotin terendah yaitu sekitar 0,6 %.
1.2
Tujuan
a)
Mengembangkan
ketrampilan dan pengetahuan masyarakat petani di dunia pertanian, khususnya di
tembakau.
b)
Menambah pemahaman
petani mengenai system pengolahan yang tepat dan modern.
c)
Mengembangkan prestasi
petani setelah menguasai system pengolahan modern yang belum sama sekali di
lakukan petani tertentu.
1.3
Rumusan Masalah
Permasalah
yang dirumuskan dalam upaya menghasilkan kualitas tembakau yang lebih baik
serta bagaimana kinerja yang terbaik dalam menangani masalah pertumbuhan
tembakau dan pemecahan apa saja yang harus dilakukan petani agar kualitas dan
kuantitas hasil produksi meningkat dari sebelumnya.
II
. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi
Masyarakat Maesan, Suger
Tembakau Maesan memilki nilai jual yang tinggi diantara
tembakau-tembakau lainnya yang ada di jember. Tembakau Boyolali dan Madura
adalah tembakau yang sama memiliki nilai kualitasnya dengan tembakau dari desa
Maesan, jember Namun sangat disayangkan saat ini harga tembakau kurang
menguntungi petani dan pengrajinnya. Harga tembakau rajang asal desa Maesan 5
tahun terakhir ini sangatlah anjok dan murah, sehingga banyak para petani dan
pengrajin tembakau rajang mengeluh. Hasil jual dengan modal tanamnya jauh
nilainya, dan hampir-hampir bisa tidak kepulangan modal awal sampai dengan
modal panennya.
Sementara itu petani tembakau di desa Maesan, produksi tembakau tidak hanya untuk sekadar
komoditi menghidupi keluarga sebatas makan dan minum, juga pakaian. Lebih dari
itu, bagi petani tembakau Maesan, produksi tembakau telah mengangkat kehidupan
petani di desa tersebut ke taraf yang lebih tinggi. Dan tembakau pula yang membuat
sejumlah desa di Maesan memiliki berbagai insfrastruktur kuat dalam segi
perekonomian
Akan tetapi, dari persoalan atau masalah tentang pengolahan lahan
yang kurang tepat atau pengolahan dengan memakai system kuno itu dapat
menurunkan kualitas tembakau dengan
drastis. Hampir rata- rata semua petani tembakau tidak memperdulikan kendala
tentang kesuburan tanah. Mereka malah memperhatikan daun tembakau ketika sudah
tanam, tidak mempersiapkan rencana penyuburan tanah terlebih dahulu.
2.2 System Pengolahan Tanah
Setelah kami telusuri dari berbagai kendala, kami menemukan rencana
untuk membuat system pengolahan dengan memakai “ SILAK GEBRUS “. Dari system
ini kami ingin membuat penyuburan tanah untuk kualitas tembakau di desa Maesan.
Adapun keuuntungan memakai system ini yaitu kualitas maupun
kuantitas tembakau meningkat dan tidak perlu membuat penyuburan dengan cara
kimiawi, dan kerugiannya adalah membutuhkan biaya yang cukup mahal dan masih
membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak. Adapun cara untuk memakai silak
gebrus adalahsebagai berikut :
a)
Menggali tanah di sekitar area
yang akan ditanamani tembakau
b)
Buat dengan 2 bagian galian
dengan sebelah kiri lubang adalah tanah top soildan sebelah kanan adalah tanah
sup soil.
c)
Biarkan sekitar 2 minggu supaya
tanah tersebut kering dari organisme pengganggu lainnya.
d)
Setelah tembakau ditanam
kembalikan galian tanah yan tadi seperti semula dan kita lihat reaksi seelah
memakai system ini.
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
hasil survey kami dapat di tarik kesimpulan bahwa dalam mengadakan penyuluhan
sebelumnya kita harus merencanakan lebih batang apa kendala atau masalah dari
petani tersebut agar kita tau dan dapat mengatasi persoalan yang belum bisa di
pecahkan oleh pihak petani itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar