Selasa, 02 Juli 2013

PENERTIAN PAI DI PTU



 PENGERTIAN PAI DI PTU

PAI di PTU adalah suatu mata kuliah atau program studi yang bertujuan untuk menghasilkan para mahasiswa yang memiliki jiwa Agama dan ta’at menjalankan perintah agamanya, dan menghasilkan mahasiswa yang berpengetahuan Agama secara mendalam

VISI DAN MISI MPK PAI
1.        Visi : menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan profesi dan kepribadian Islami
2.        Misi : terbinanya mahasiswa yang beriman dan bertaqwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran islam sebagai landasan berpikir dan berprilaku dalam pengembangan profesi.

TUJUAN PAI di PTU
1.    Untuk membantu mahasiswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan berbudi pekerti luhur, berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas
2.    Membekali para mahasiswa dengan berbagai ajaran agama islam secara utuh agar mampu berpikir secara integral dan konprehensip
3.    Menghasilkan lulusan atau out put yang bertaqwa dan toleran serta menghormati agama lain dalam mewujudkan persatuan nasional








(1)

Pengertian Islam Tinjauan menurut Bahasa dan Istilah

A. Arti Islam Menurut Bahasa (Etimologi) mempunyai tiga arti :
1.    Islam dari asal kata “ Aslama “ artinya : Menyerah
2.    Islam dari asal kata “ Silmun “ artinya : Damai
3.    Islam dari asal kata “ Salima “ artinya : Selamat

Ad.1 Islam dari asal kata “Aslama” artinya Menyerah. Maksudnya adalah menyerah kepada kehendah Allah SWT. Penyerahan tersebut bersifat mutlak, bulat, total dengan  mematuhi
segala ketentuan apapun yang ditetapkan oleh Allah.
Islam dalam arti yang demikian telah berlaku diseluruh alam semesta, dan telah dilaksanakan dengan baik oleh semua makhluk. Bumi, matahari, bulan, planet, udara, air, tumbuhan, binatang Dsb, semuanya menyerah kepada kehendak Allah dengan tunduk kepada ketentuan apapun yang telah ditetapkan oleh Allah atas diri mereka. Tidak ada sesuatupun di alam semesta ini kecuali pasti terjadi, berlaku, beredar dan berjalan sesuai dengan kodrat dan Iradat Allah. Karena itu seluruh alam semesta ini sesungguhnya adalah Muslim. Sebagaimana dalam (Q.S. A-Ra’d ayat 15).
    Sedangkan Bentuk kepasrahan manusia  secara bulat dan tortal kepada kehendak Allah SWT, sebagaimana dijelaskan dalam (Q.S. Al-An’Am ayat 162-163).

Ad.2 Islam dari asal kata ” Silmun” artinya : Damai. Maksudnya adalah damai dengan Allah SWT dan damai dengan sesama Manusia. Damai dengan Allah artinya: Taat kepadaNya, tidak bermusuhan atau tidak durhaka kepadaNya, dan taat tentu saja dengan melaksanakan segala perintahnNya dan menjahui segala LaranganNya.
          Sedangkan damai dengan sesama manusia artinya : hidup rukun dengan sesama manusia, tidak berbuat jahat kepada mereka, bahkan berbuat baik kepada mereka, dengan tidak memandang perbedaan agama, warna kulit, keturunan, kekayaan, pangkat atau kedudukan Dsb. Karena itu Islam adalah agama perdamaian dan agama persaudaraan. Dalam Islam diajarkan tentang : Ukhuwah Islamiyah (persaudraan antar sesama Muslim), Ukhuwah Insaniyah (persaudaraan antar sesama manusia), dan Ukhuwah Wathoniyah (persaudaraan antar bangsa/tanah air). Hal ini dijelaskan dalam : Q.S. Al-Baqarah 190, 256. Al-Anbiya: 107
             
Ad.3 Islam dari asal kata ”Salima” artinya; Selamat. Maksudnya adalah selamat hidup di dunia dan selamat di akhirat. Islam adalah jalan keselamatan bagi manusia di dunia dan di akhirat, Tetapi sudah barang tentu yang mendapatkan jaminan keselamatan tersebut adalah mereka yang menganut Islam dengan sebaik-baiknya, dengan beriman akan kebenaran ajarean-ajarannya, dan taat mengerjakan apa yang diperintahkanNya dan menjahui apa yang dilarangNya. Hal ini dijelaskan dalam : Q.S. Al-Baqarah ayat: 201, Al-Imran ayat : 19 dan 85, Al-An’Am ayat: 153.

(2)
B. Arti Islam menurut Istilah (Terminologi) mempunyai dua arti :
  1. Islam menurut Istilah Hukum Syara’ (Khusus) : Islam adalah melalaksanakan kelima rukun Islam. Dalam Hadits Riwayat Muslim beliau bersabda, bahwa yang disebut Islam adalah : Engkau mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad Saw itu utusan Allah, mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa Ramadhon dan berhaji ke
     Baitullah jika engkau mampu “.
  1. Islam menurut Istilah Umum adalah : salah satu agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril Untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari agar mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

C. Agama yang dibawa oleh semua Nabi sejak Nabi Adam As sampai dengan Nabi Muhammad Saw adalah Agama Islam dapat dibuktikan dari dua alasan :

 1. Al-Qur’an dengan berbagai ayatnya secara hitam di atas putih menerangkan bahwa agama semua Nabi ialah Islam dan bahwa Nabi-nabi yang mengajarkannya juga Nabi-nabi Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an sbb :
a.  Al-Baqarah ayat 131 tentang : Keislaman Nabi Ibrahim
b. Al-Baqarah ayat 132 tentang : Wasiat Islam Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’kub kepada anak keturunannya.
c. Al-Baqarah ayat 133 tentang : Janji keislaman anak-anak  Nabi Ya’kub
d. Al-Baqarah ayat 136 tentang : Keimanan Nabi Muhammad SAW kepada apa yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelum beliau
e. Ali- Imran ayat 52 tentang : Pernyataan keislaman murid-murid Nabi Isa As
f. An-Nisa’ ayat 163-165 tentang : Kesamaan antara apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dengan apa yang diwahyukan kepada Nabi-nabi sebelum beliau
g. Yunus ayat 72 tentang : Keislaman Nabi Nuh
h. Yunus ayat 84 tentang : Keislaman Nabi Musa
i. Yusuf ayat 101 tentang : Do’a Nabi Yusuf supaya diwafatkan sebagai orang Islam
 
2. Adanya kesamaan dasar dan intisari  dari agama yang dibawa oleh semua Nabi yang berupa Tauhid atau Ketuhanan YME. Hal ini sebagaiana dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 25.









(3)
POKOK-POKOK AJARAN ISLAM

Secara global pokok-pokok ajaran Islam terbagi dalam tiga bagian :
  1. Aqidah
  2. Syari’ah
  3. Akhlaq

Ad. 1. Pengertian Aqidah : menurut bahasa Aqidah artinya : Ikatan, keyakinan, kepercayaan dan keimanan. Menurut Istilah Aqidah artinya : Bidang keimanan dalam Islam, yang meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama yang menyangkut Rukun Iman.
Ad. 2. Pengertian Syari’ah : Menurut bahasa Syariah artinya : Jalan. Menurut Istilah Syari’ah artinya : Peraturan yang bersumber dari Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak : Tuhan, Sesama manusia, dan alam seluruhnya.
Peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan disebut Ibadah. Sedangkan Peraturan Allah yang mengatur hubnungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya di sebut : Muamalah.
Ad.3. Pengertian Akhlaq : Menurut bahasa Akhlaq artinya : Tabi’at, perangai, budi pekerti, norma, moral dsb. Menurut Istilah: aklhlaq artinya : Bagian dari ajaran Islam yang mengatur tingkah laku / perangai manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Imam Al-Ghazali : Akhlaq adalah wajah bathiniyah manusia. Ia bisa baik bisa buruk. Akhlaq yang baik adalah Akhlaq yang mampu  meletakkan Aqliyah(Kejernihan pikiran), Ghadabiyah (emosi/kemarahan),Syahwaniyah (keinginan-keinginan syahwat) dan Wahmiyah (angan-angan) secara proporsional dalam jiwa manusia, serta mampu meletakkan dan menggunakan secara adil dalam dirinya.
Bidang-bidang Aqidah, Syari’ah dan Akhlak, masing-masing dengan rincian bagian-bagiannya, dapat dibuat sebagai berikut:











(4)

                                      1.Iman kepada Allah
                                      2.Iman kepada Malaikat – Malaikat Allah
I. Aqidah           3.Iman kepada kitab – kitab-Nya                                       
                                      4.Iman kepada Rosul – rosul-Nya              
                                      5.Iman kepada hari akhir   
                                      6.Iman kepada Qadla dan Qadar                                       
                       

                                               
                                                           
                                                                            1. Syahadat
                                                                            2. Sholat     
                                                                            3. Zakat
                  1. Ibadah                  4. Puasa      
                                                                                   
                                                                            5. Haji                    
                 
                                                                       

II. Syariah                                      
                                                                                   
                                                                                            
                                                                                   
                                                                                                                       
                                                                              1. Munakahat
                                                                              2. Tijarah
                                           2. Mu’amalah             3. Hudud + Jinayat                                               4. Khilafah.
                                                                              5. Jihad                                                                                        
                                                                                                                                               
                                                                                                                                                                        1. Akhlak kepada Tuhan                                                                         2. Akhlak kepada Nabi dan Rosul                                                                              3. Akhlak kepada diri sendiri
            III. Akhlaq                  4. Akhlak kepada keluarga                           
                                                            5. Akhlak kepada tetangga               
                                                            6. Akhlak kepada sesama muslim     
                                                            7. Akhlak kepada non-muslim                                                                                                8. Dan lain - lain
                                                                                                                                                                       
                                                                                               
                                                                                                                       
                                                                                                                                   
(5)
HUBUNGAN AQIDAH’ SYARI’AH DAN AKHLAQ

Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq mempunyai hubungan nsure balik yang saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Tetapi dari ketiga nsure itu, aqidah menempati posisi dasar atau pokok, sedang syairi’ah dan akhlaq menempatiposisi cabang. Ibarat bangunan, aqidah adalah batu fondasinya, sedang syari’ah dan akhlaq adalah semua bangunan dan perabot rumah tangga yang berdiri diatasnya. Dengan demikian, syari’ah dan akhlaq kedua-duanya dilahirkan oleh aqidah.
Sebagai contoh : Orang yang kokoh imannya (aqidah), akan taat kepada aturan-aturan Allah yang berupa ibadah ataupun muamalah (keduanya Syariah), dan dengan iman yang kokoh serta ditaatinya aturan-aturan Allah akan lahirlah akhlaq yang baik dari orang itu. Tetapi juga, dengan baiknya akhlaq, akan terpengaruh pula aqidah dan syari’ah menjadi terbina semakin kuat. Dan sebaliknya dengan hancurnya akhlaq, maka akan rusak pula (cepat atau lambat) syari’ah dan aqidah orang yang bersangkutan.













(6)
PENGERTIAN IMAN DAN TAQWA
A.   Pengertian Iman
Menurut bahasa iman identik dengan aqidah, keyakinan dan kepercayaan. Sedangkan menurut pendapat para ulama’ , Iman artinya : membenarkan dengan hati,mengikrarkan dengan lisan dan mempraktekkan/mengamalkan dengan seluruh anggota badan.

B.   Pengertian Taqwa :
Kata Taqwa menurut Imam Qusyairi terdiri dari empat huruf. Yaitu : Ta, Qaf. Wawu, Ya.
Ta, artinya Tawadu’ : rendah hati, Qaf, artinya Qonaah ; merasa cukup dengan rizki yang telah diberikan Allah kepadanya. Wawu ; Wara’ : selalu menghindari hal-hal yang subhat. Ya, artinya: Yakin ; memiliki pendirian yang teguh, kuat dan tidak mudah terpengaruh.
Sedangkan menurut Istilah : Taqwa artinya : melaksanakan segala perintah Allah dan menjahui segala laranganNya.

C..Ciri-ciri orang yang Beriman dan Bertaqwa menurut Konsep Al-Qur’an.
      Dalam surat Al-Anfal ayat 2-4  secara rinci dijelaskan bahwa ciri orang beriman ssb :
a.        Apabila disebut asma Allah (menyebut sifat-sifat yang mengagungkan dan memuliakannya), gemetarlah hatinya,
b.       Apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambahlah imannya,
c.        Orang yang dalam hidupnya selalu bertawakal kepada Allah’
d.       Orang yang senantiasa mendirikan sholat
e.        Orang yang selalu menafkahkan sebagian rizkinya di jalan Allah.

D. Dalam surat Al-Baqarah ayat 2-4  dengan jelas menyebutkan ciri-ciri orang yang bertaqwa sbb :
  1. Orang yang percaya akan sesuatu yang ghoib,
  2. Orang yang selalu mendirikan sholat,
  3. Orang yang senantiasa menafkahkan sebagian rizkinya
  4. Orang yang beriman akan kitab suci Al-Qur’an danm kitab-kitab sebelum Al-Qur’an (Taurat, Zabur dan Injil),
  5. Orang yang yakin akan adanya kehidupan akhirat.

Disamping itu juga dijelaskan dalam Surat- Imran ayat 133-135 dimana ciri-ciri orang yang bertaqwa sbb  :
  1. Orang yang menafkahkan hartanya dikala senang/susah
  2. Orang yang mampu menahan emosi/kemarahannya
  3. Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain
  4. Orang yang jika berbuat keji/menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah dan segera minta ampun.
Oleh karena itu Implementasi orang yang beriman dan bertaqwa adalah mereka yang mampu mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam iman dan taqwa dalam kehidupan nyata sehari-hari, sehingga mereka akan menjadi uswah/teladan bagi orang disekitarnya dan juga dapat membawa manfaat bagi orang lain.
(7)
SEBAB-SEBAB KEMULIAAN MANUSIA DIBANDING
MAKHLUK YANG LAIN


a.    Manusia tidak berasal dari hewan seperti dikatakan oleh teori Evolusi, tetapi berasal dari Adam. Sedang Adam berasal dari Tanah.
b.    Dibanding dengan makhluk lain, manusia mempunyai bentuk fisik yang lebih baik, sekalipun ini bukan perbedaan yang prinsipil.
(Q.S. At-Tin ayat 4).
c.    Manusia mempunyai rohani atau jiwa, yang didalamnya terdapat akal, perasaan dan kemauan.(Q.S. Al-Baqarah 31-34)
d.    Untuk menjadi orang yang sholeh (baik) manusia harus berjuang sepanjang hidupnya melawan hawa nafsunya sendiri, sebab di dalam dirinya selain ada akal yang mengajak kepada kebaikan, juga ada hawa nafsu yang mendorong kepada kejahatan.
e.    Manusia diangkat oleh Allah sebagai Kholifah di muka bumi, dengan tugas menjadi penguasa untuk mengatur/mengelola bumi dan segala isinya dengan sebaik-baiknya. (Q.S, Al-Baqarah ayat 30 dn Hud ayat 61).
f.     Diciptakannya segala sesuatu di dunia ini oleh Allah adalah untuk kepentingan manusia. (Q.S. Al-Baqarah 29).
g.    Manusia diberi beban untuk beragama dan hidup sesuai dengan ajaran agama, yaitu Islam. Sekaligus agama ini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas kekhalifahannya di muka bumi. (Q.S. Al_qiyamah 36).
















(8)
8 Macam Nafsu dalam diri manusia :

1.            Nafsu Ammaarah: Yaitu jiwa yang belum mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
2.            Nafsu Lawwaamah: Yaitu jiwa yang telah mempunyai rasa insaf dan menyesal sesudah melakukan perbuatan buruk.
3.            Nafsu Musawwalah : yaitu jiwa yang telah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi ia masih selalu mencampur adukkan antara perbuatan baik dan yang buruk.
4.            Nafsu Mutmainnah : Yaitu jiwa yang telah mendapatkan tuntunan yang baik, sehingga dapat melahirkan sikap dan perilaku yang benar dan menghindarkan diri dari kejahatan dan selalu melahirkan ketenangan lahir dan batin.
5.            Nafsu Mulhamah ; Yaitu jiwa yang sudah memperoleh ilham dari Allah SWT, dikaruniai ilmu pengetahuan yang dihiasi akhlaq yang mulia, sehingga selalu menimbulkan rasa syukur, sabar, tawakkal, ikhlas, dan sebagainya.
6.            Nafsu Radliyah : Yaitu jiwa yang selalu rela dan merasa bahagia menerima apa saja dari Allah SWT, sehingga ia selalu merasa syukur dan qonaah.
7.            Nafsu Mardliyah : Yaitu jiwa yang selalu mendapatkan ridlo dari Allah SWT, sehingga mudah melakukan zikir dan mempunyai kemuliaan dan karomah.
8.            Nafsu Kaamilah : Yaitu jiwa yang telah sempurna dan sanggup memberi petunjuk yang sebaik – baiknya kepada orang lain, sehingga ia sudah bisa disebut mursyid atau mukammil.  





(9)

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM KEHIDUPAN


Eksistensi manusia di dunia ini membawa dua macam missi ( Two missions in life), yaitu:
1.    Manusia di beri tugas untuk menyembah Allah.
   Ayat Alqur’an yang menerangkan tentang tugas manusia menyembah Allah tersebut dalam Surat Adz-Dzaariyat ayat 56 :........
 ” Artinya : Dan Aku tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. ”

Banyak orang yang keliru memandang eksistensi dirinya, ada yang beranggapan bahwa keberadaannya didunia ini hanya untuk manusia saja, seperti pandangan atheis, dan ada yang beranggapan bahwa keberadaannya di dunia ini hanya untuk alam, seperti paham animisme, sehingga manusia menyembah matahari, bulan, bintang, sungai, gunung. Pohon dll.

    Pengabdian kepada Allah telah diajarkan diseluruh agama sejak dahulu hingga sekarang. Karena itu, Rosul-rosul yang di utus kepada kaumnya selalu menyerukan kata-kata untuk menyembah kepada Allah SWT. Sebagaimana dalam Al-qur’an Surat Hud ayat 50;....
”Artinya: .... Lalu ia berkata: Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain Dia”.

@. Pengertian Ibadah dan pembagiannya :

Menurut rumusan para ulama, yang disebut ibadah adalah :
” Nama yang meliputi segala kegiatan yang disukai dan di ridloi Allah, baik berupa perkataan atau perbuatan, terang-terangan atau sembunyi-sembunyi ”.
Pembagian Ibadah meliputi :
a.    Ibadah Umum ( Ghoiru Mahdhoh) yaitu : Semua perbuatan yang di izinkan/di ridloi Allah dan RosulNya.
Atau semua perbuatan yang baik dengan niat yang baik pula dan dilakukan semata-mata untuk mendapatkan ridlo Allah.
Contoh: bekerja mencarai penghidupan yang halal : mengajar, berdagang, bertani, pegawai, menolong orang, silaturrahmi dll.


b.    Ibadah Khusus ( Mahdhoh) : adalah segala
Perbuatan yang telah ditentukan syarat dan rukunya dalam syariat :
Contoh : solat, zakat, puasa, haji, berdoa, membaca Alqur’an, nikah dll.

@. Syarat diterimanya Ibadah :
1.    Dilakukan dengan niat yang ihklas karena Allah
2.    Dilakukan sesuai dengan petunjuk agama atau sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rosulnya.

                                @. Motivasi orang melakukan Ibadah :
1.    karena dorongan Lil-Khouf/rasa takut
2.    karena dorongan Lir-Roja’/rasa pengharapan
3.    karena dorongan Lil-Wujub/kewajiban
4.    karena dorongan Lil-Mahabbah/rasa cinta
5.    karena dorongan Lit-Taladzudzi/rasa nikmat.


2.    Manusia di beri tugas sebagai Kholifah di Bumi.
         Ayat Al-qur’an yang menjelaskan bahwa diciptakannya manusia sebagai kholifah di muka Bumi tersebut dalam Surat A-Baqarah ayat 30 :.......
” Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang kholifah di muka bumi, mereka berkata : Mengapa engkau hendak menjadikan (kholifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah? Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan Engkau ? Tuhan berfirman : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
      Untuk memudahkan manusia menjalankan missinya  sebagai kholifah, maka Allah SWT menciptakannya dengan kejadian yang sempurna dan memenuhi persyaratan tertentu untuk menjalankan tugas tersebut. Adapun persyaratan untuk menjalankan tugas sebagai kholifah, maka Allah membekali manusia dengan empat kekuatan atau daya :
    1. Daya tubuh, yaitu daya yang mengantarkan menusia memupunyai kekuatan fisik. Berfungsinya organ tubuh dan panca indra berasal dari daya ini.
    2. Daya hidup, yaitu daya yang menjadikan manusia memiliki kemampuan mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta mempertahankan hidupnya dalam menghadapi tantangan.
    3. Daya Akal, yaitu  daya yang memungkinkan manusia memiliki ilmu pengetahuan dan tehnologi.
    4. Daya Qalbu, yaitu daya yang memungkinkan manusia memiliki moral, merasakan keindahan, kelezatan iman dan kejadiran Allah dekat dalam dirinya.
          Apabila ke empat daya ini digunakan  dan dikembangkan dengan baik, maka manusia akan mencapai kualitas pribadi sampai pada puncaknya, Yaitu ” manusia yang memiliki kepribadian beriman, berbudi pekerti luhur, memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, keuletan serta wawasan masa depan, serta memiliki fisik yang sehat ”. Inilah yang disebut dengan ” Insan Kamil ”.

































RINGKASAN MATERI MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( MPK PAI )






 















Oleh :
Drs. Abdul Mudjib, M.HI
NIP. 196907032001121001





  AKADEMI KEBIDANAN “BINA HUSADA” JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2012/2013






RINGKASAN MATERI MATA KULIAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( MPK PAI )










 


















Oleh :
Drs. Abdul Mudjib, M.HI
NIP. 196907032001121001





AKADEMI KESEHATAN ”RUSTDA”
KRIKILAN GLENMORE- BANYUWANGI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012






































PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
( MPK PAI )











 


















Oleh :
Drs. Abdul Mudjib, M.HI
NIP. 196907032001121001





AKADEMI KESEHATAN  ”RUSTIDA”
KRIKILAN GLENMORE - BANYUWANGI
TAHUN AKADEMIK 2011/2012



 PENGERTIAN PAI DI PTU

PAI di PTU adalah suatu mata kuliah atau program studi yang bertujuan untuk menghasilkan para mahasiswa yang memiliki jiwa Agama dan ta’at menjalankan perintah agamanya, dan menghasilkan mahasiswa yang pengetahuan Agama secara mendalam

VISI DAN MISI MPK PAI
1.    Visi : menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam mengantarkan mahasiswa mengembangkan profesi dan kepribadian Islami
2.    Misi : terbinanya mahasiswa yang beriman dan bertaqwa, berilmu dan berakhlak mulia serta menjadikan ajaran islam sebagai landasan berpikir dan berprilaku dalam pengembangan profesi.

TUJUAN PAI di PTU
1.    Untuk membantu mahasiswa agar memiliki keimanan dan ketaqwaan berbudi pekerti luhur, berpikir filosofis, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan luas
2.    Membekali para mahasiswa dengan berbagai ajaran agama islam secara utuh agar mampu berpikir secara integral dan konprehensip
3.    Menghasilkan lulusan atau out put yang bertaqwa dan toleran serta menghormati agama lain dalam mewujudkan persatuan nasional


Pengertian Islam Tinjauan menurut Bahasa dan Istilah


A. Arti Islam Menurut Bahasa (Etimologi) mempunyai tiga arti :

1.      Islam dari asal kata “ Aslama “ artinya : Menyerah
2.      Islam dari asal kata “ Silmun “ artinya : Damai
3.      Islam dari asal kata “ Salima “ artinya : Selamat

B. Arti Islam menurut Istilah (Terminologi) mempunyai dua arti :

  1. Islam menurut Istilah Hukum Syara’ (Khusus) : Islam adalah melalaksanakan kelima rukun Islam. Dalam Hadits Riwayat Muslim beliau bersabda, bahwa yang disebut Islam adalah : Engkau mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad Saw itu utusan Allah, mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa Ramadhon dan berhaji ke
     Baitullah jika engkau mampu “.



  1. Islam menurut Istilah Umum adalah : salah satu agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril Untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari agar mereka memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.



C. Agama yang dibawa oleh semua Nabi sejak Nabi Adam As sampai dengan Nabi Muhammad Saw adalah Agama Islam dapat dibuktikan dari dua alasan :

 1. Al-Qur’an dengan berbagai ayatnya secara hitam di atas putih menerangkan bahwa agama semua Nabi ialah Islam dan bahwa Nabi-nabi yang mengajarkannya juga Nabi-nabi Islam. Hal ini dapat ditunjukkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an sbb :
a. Al-Baqarah ayat 131 tentang : Keislaman Nabi Ibrahim
b. Al-Baqarah ayat 132 tentang : Wasiat Islam Nabi Ibrahim dan Nabi Ya’kub kepada anak keturunannya.
c. Al-Baqarah ayat 133 tentang : Janji keislaman anak-anak  Nabi
Ya’kub

d. Al-Baqarah ayat 136 tentang : Keimanan Nabi Muhammad SAW kepada apa yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelum beliau
e. Ali- Imran ayat 52 tentang : Pernyataan keislaman murid-murid Nabi Isa As
f. An-Nisa’ ayat 163-165 tentang : Kesamaan antara apa yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw dengan apa yang diwahyukan kepada Nabi-nabi sebelum beliau
g. Yunus ayat 72 tentang : Keislaman Nabi Nuh
h. Yunus ayat 84 tentang : Keislaman Nabi Musa
i. Yusuf ayat 101 tentang : Do’a Nabi Yusuf supaya diwafatkan sebagai orang Islam

2. Adanya kesamaan dasar dan intisari  dari agama yang dibawa oleh semua Nabi yang berupa Tauhid atau Ketuhanan YME. Hal ini sebagaiana dijelaskan dalam surat Al-Anbiya’ ayat 25.



















POKOK-POKOK AJARAN ISLAM

Secara global pokok-pokok ajaran Islam terbagi dalam tiga bagian :
  1. Aqidah
  2. Syari’ah
  3. Akhlaq

Ad. 1. Pengertian Aqidah : menurut bahasa Aqidah artinya : Ikatan, keyakinan, kepercayaan dan keimanan. Menurut Istilah Aqidah artinya : Bidang keimanan dalam Islam, yang meliputi semua hal yang harus diyakini oleh seorang muslim/mukmin. Terutama yang menyangkut Rukun Iman.
Ad. 2. Pengertian Syari’ah : Menurut bahasa Ayari’ah artinya : Jalan. Menurut Istilah Syari’ah artinya : Peraturan yang bersumber dari Allah yang mengatur hubungan manusia dengan tiga pihak : Tuhan, Sesama manusia, dan alam seluruhnya.
Peraturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan disebut Ibadah. Sedangkan Peraturan Allah yang mengatur hubnungan manusia dengan sesama manusia dan alam seluruhnya di sebut : Muamalah.
Ad.3. Pengertian Akhlaq : Menurut bahasa Akhlaq artinya : Tabi’at, perangai, budi pekerti, norma, moral dsb. Menurut Istilah: aklhlaq artinya : Bagian dari ajaran Islam yang mengatur tingkah laku / perangai manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Imam Al-Ghazali : Akhlaq adalah wajah bathiniyah manusia. Ia bisa baik bisa buruk. Akhlaq yang baik adalah Akhlaq yang mampu meletakkan Aqliyah(Kejernihan pikiran), Ghadabiyah (emosi/kemarahan),Syahwaniyah (keinginan-keinginan syahwat) dan Wahmiyah (angan-angan) secara proporsional dalam jiwa manusia, serta mampu meletakkan dan menggunakan secara adil dalam dirinya.
Bidang-bidang Aqidah, Syari’ah dan Akhlak, masing-masing dengan rincian bagian-bagiannya, dapat dibuat sebagai berikut:

                                      1.Iman kepada Allah
                                      2.Iman kepada Malaikat – Malaikat Allah
I. Aqidah           3.Iman kepada kitab – kitab-Nya                                       
                                      4.Iman kepada Rosul – rosul-Nya              
                                      5.Iman kepada hari akhir   
                                      6.Iman kepada Qadla dan Qadar                                       
                       

                                               
                                                           
                                                                            1. Syahadat
                                                                            2. Sholat     
                                                                            3. Zakat
                  1. Ibadah                  4. Puasa      
                                                                                    
                                                                            5. Haji                    
                 
                                                                       

II. Syariah                                      
                                                                                   
                                                                                            
                                                                                   
                                                                                                                       
                                                                               1. Munakahat
                                                                              2. Tijarah
                                           2. Mu’amalah             3. Hudud + Jinayat                                               4. Khilafat.
                                                                              5. Jihad                                                                                        
                                                                                                                                               
                                                                                                                                                1. Akhlak kepada Tuhan                                                                                                2. Akhlak kepada Nabi dan Rosul                                                     
                        3. Akhlak kepada diri sendiri
                        4. Akhlak kepada keluarga                           
                        5. Akhlak kepada tetangga                
                        6. Akhlak kepada sesame muslim      
                        7. Akhlak kepada non-muslim                                               
                        8. Dan lain - lain
                                                                                                                                                                       
                                                                                               
                                                                                                                       
                                                                                                                                   

HUBUNGAN AQIDAH’ SYARI’AH DAN AKHLAQ

Aqidah, Syari’ah dan Akhlaq mempunyai hubungan timbal balik yang saling berkaitan, tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Tetapi dari ketiga unsur itu, aqidah menempati posisi dasar atau pokok, sedang syairi’ah dan akhlaq menempatiposisi cabang. Ibarat bangunan, aqidah adalah batu fondasinya, sedang syari’ah dan akhlaq adalah semua bangunan dan perabot rumah tangga yang berdiri diatasnya. Dengan demikian, syari’ah dan akhlaq kedua-duanya dilahirkan oleh aqidah.
Sebagai contoh : Orang yang kokoh imannya (aqidah), akan taat kepada aturan-aturan Allah yang berupa ibadah ataupun muamalah (keduanya Syariah), dan dengan iman yang kokoh serta ditaatinya aturan-aturan Allah akan lahirlah akhlaq yang baik dari orang itu. Tetapi juga, dengan baiknya akhlaq, akan terpengaruh pula aqidah dan syari’ah menjadi terbina semakin kuat. Dan sebaliknya dengan hancurnya akhlaq, maka akan rusak pula (cepat atau lambat) syari’ah dan aqidah orang yang bersangkutan.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar