SEJARAH PERKEMBANGAN PENYULUHAN
Sejarah
dan Perkembangan Penyuluhan di Dunia
Istilah penyuluhan pertamakali di
Inggris, istilah penyuluhan pertamakali diperkenalkan oleh Universitas Cambridge tahun 1873 untuk mendeskripsikan
suatu inovasi pendidikan khusus. Gerakan penyuluhan pertanian di Amerika
Serikat juga dimulai melalui sesuatu Universitas yaitu Universita
Chicago pada tahun 1892
salah satu sistem penyuluhan terbaik
di dunia ditemukan di Denmarak, dimana
penyuluhan tidak hanya dilakukan pada tingkatan usaha tani saja, namun juga
pada hulu dan hilirnya dengan melibatkan semua petani partisipan temasuk
perguruan tinggi.
Di dunia ketiga, penyuluhan
berkembang setelah perang dunia kedua usai.Di Amerika Latin dan Karibia
kebanyakan penyuluhan pertanian dimulai pada tahun 1970. Di negara bekembang
penyuluhan dikenal sekitar tahun 70-an sampai 80-an dengan menepatkan
pemerintah sebagai perksasa dan menitiberatkan penggunaan pendekatan top-dwon
knowledge transfer. Dalam pengembanganya sekitar thun 90-an telah di
perkenalkan perspektif baru ini berdasarkan pendekatan yang lebih sesuai dengan
pembangunan pertanian secara keseluruhan.
Strategi baru penyuluhan yaitu strategi Extension Campaign (SEC) sebagai pendekatan
penyuluhan pertanian.Secara fungsional menghubungkan penyuluhan dengan
penelitian dan media lokal, dan konsepnya diperkenalkan oleh FAO dibeberapa
Negara Asia, Afrika dan Amerika Latin.Secara umum, SEC menggunakan pendekatan
sistem yang dimulai dari identifikasi faktor-faktor mayoritas di pertanian yang
mensurfei partisipasi tentang pengetahuan, sikap perilaku, petani serta
know-how dan teknologi yang mungkin dkembangkan secara loka.
Sejarah
dan Perkembangan Penyuluhan di Indonesia
di Indonesia, perkembangan
penyuluhan mulai tercatan bersamaan dengan berdirinya Departemen Pertanian
(Landbouw) pada tahun 1905. Hal ini dilakukan oleh semacam penyuluhan pertanian
(landbouw-adniseur) yang ditugaskan secara khusus untuk memberikan nasehat
tentang pertanian.Kegiatan penyuluhan meningkat sejalan dengan didirikannya
landbow school tahun 1908 yang lulusnnya dibebantukan pada nasehat pertanian.
Pada tahun 1993, kegiatan penyuluhan
yang berorientasi hanya pada peningkatan produksi saja.Filsafah yang selama ini
diketahui hanya sekedar meningkatkan produksi perlu dikaji kembali. Selain itu,
kelembagaan, istitusi, (pendidikan atau pemerintahan atau birkrasi) yang
dibangun dengan orientasi peningkatan produksi disektor pertanian
termasuk subsector tanaman pangan, perkebunan, periklanan dan peternakan juga
perlu ditinjau kembali.
Penyuluhan
Pertanian Tahun 1945-1969
Pada tahun 1945-1950 dan 1948-1950
plan itu dinyatakan gagal karena terganggu gejolak revolusi fisik. Republik
Indonesia (1950-1959) Plan Kasimo yang belum sempat dilaksanakan diganti dengan
rencana wakasono, yang kemudian menjadi Rencana Kesejahteraan Istimewa (RKI)
dengan tujuan: 1. Memperbanyak produksi benih bibit unggul dengan cara menambah
balai dan kebun bibit; 2. Perbaikan dan perluasan perairan desa; 3. Peningkatan
penggunaan pupuk; 4. Peningkatan pemberantasan hama; 5. Meningkatkan pendidikan
masyarakat pedesaan dengan mendirikan balai pendidikan masyarakat desa.
Pada tahun 1950, dalam subsector
peternakan, khususnya usaha pertenakan ras ayam mulai dirintis kegiatan impor
ayam ras.Pada tahun 1959-1969, yang dikenal periode terpimpin telah banyak
terjadi perubahan.Motto olon-oln asal klaton di ubah menjadi cepat dan cepat.
Pada masa ini, muncul gagasan untuk
mengembalikan konsep penyuluhan pertanian berasakan kesukarelaan, otoaktivitas,
demokrasi dan lain-lain yang dipimpin oleh departemen pertanian dan berbagai
pihak pelaksanaan, yaitu pelaksanaan pertanian, jawatan pertanian rakyat,
fakultas-fakultas pertanian, organisasi dan tokoh-tokoh pertanian memiliki dua
tujuan utama yaitu: memprogresifkan pendekatan penyuluhan dan membangun
organisasi penyuluhan pertanian.
Bersamaan dengan usaha itu, institut
pertanian bogor (IPB) mencoba pilot projeck cara penyuluhan efektif guna
meningkatkan produksi padi, yang dikenal dengan demonstrasi massal (SSBM).
Gerakan memotifasi petani yang memuaskan yang saat ini kemudian diperluas lagi
hingga mencapai 150.000 Ha dengan nama baru Bimbingan Massal atau BIMAS SSBM.
Penyuluhan
Pertanian pada Repelita
Pada REPELITA I (1969-1974)
penyuluhan pertanian memulai data sistematik dan dirintis penyuluhan pertanian
lapangan (PPL). REPELITA II (1974-1979), ditandai dengan pemetaan organisasi
penyuluhan yakni, dilakukan pemisahan fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan
berdasarkan Keppres No.44 dan 45 dengan SK mentan No.468/Kpts/Org/12/1975
tanggal 25 Desember 1975. Pada REPELITA III (1979-1984), fenomena penting dalam
penataan penyuluhan pertanian berkaitan dengan perluasan Organisasi Departemen
Pertanian. Status Jabatan Fungsional dari para penyuluhan telah diatur
dalam SK Mentan No.73/1985 dan surat edaran bersama mentan dalam kepala badan
administrasi Kepegawaian Negara No 17/Kpts/LP.401/I/1986-1/SE/1986 tentang
pengertian dan falsafat pengertian penyuluhan pertanian. Melalui surat
keputusan bersam Mentri Dalam Negeri dan Mentri Pertanian Nomor : 54 Tahun
1956-301/Kpts/LP.120/4/96, balai penyuluhan pertanian (BPP).
Melalui surat keputusan bersama
mentri dalam negri dan mentri pertanian nomor : 54 tahun 1956-301
/Kpts/LP.120/4/96, ternyata penyuluhan pertanian tetap dianggap sebagai sistem
pendidikan nonformal di bidang pertanian bagi para petani-peternak-nelayan dan
keluarganya. Ditekankan bahwa informasi pertanian merupakan satu data/bahan
yang diperlukan oleh penyuluh pertanian (BIPP) adalah unit kerja penyuluhan
pertanian yang secara organik berada di bawah dan bertanggung jawab dengan
Bupati / Wali Kota Kepala Daerajh tingkat II.
Balai Penyuluhan pertanian (BPP)
serata balai informasi dan penyuluhan pertanian bertugas menyusun program
penyuluhan, membimbing penyusunan rencana kerja penyuluhan dan melakukan
kegiatan penyuluhan ditingkat kecamatan.Rencana kegiatan pendayagunaan segala
sumber daya penyuluhan pertanian tersebut di berbagai tingkat disesuaikan
berdasarkan prinsip kerjasama yang serasi, selaras dan terpadu.
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG PENYULUHAN
Filsafat
Penyuluhan
Kata filsafat berasal dari kata
Yunani “philosophi”, yaitu “philore” yang berarti “cinta” dan “shopia” yang
berarti “kebijakan”. Jadi filsafat berati cinta akan kebijakan (love of
wisdom). Kebijakan menurut filsafat adalah:
- Mempunyai “insight”, pengertian yang meliputi seluruh kehidupan manusia dalam segala aspek.
- Sikap yang benar, yang baik dan tepat berdasarkan pengertian yang mendorong hidup yang sesuai dengan pengertian yang dicapai.
Adapun perbedaan utama yang terdapat
antara filsafat dan ilmu pengetahuan pada jenis macam pengetahuan yang
dicari.Filsafat memperlihatkan pandangan dan sikap praktis, olehkarenanya
bersifat radikal, filsafat tidak mengarahkan pandangan-pandangan kepada
sebab-sebab terdekat, melainkan kepada mengapanya, yang terakhir sepanjang
kemampuan yang dapat dicapai oleh akal budi manusia. Ilmu pengetahuan menjurus
kepada sasaran yang sempit dan tinjauan yang mendalam, filsafat menjurus kepada
sasaran yang luas, menyeluruh, total dan komprehensip.
Filsafat
Pendidikan
Barnadib (1997:14) mengatakan bahwa
filsafat pendididkan adalh ilmu yang pada hakikatnya jawaban dari
pernyataan-pernyataan dalam lapangan pendidikan.Filsafat pendidikan lebih baiak
dipelajari oleh mereka yang memperdalam ilmu pendidikan dan keguruan.
Etika
Penyuluhan
Etika dalam penyuluhan yaitu: 1.
Perilaku sebagai manusia seutuhnya,2. Perilaku sebagai anggota masyarakat,3,
perilaku yang menunjukkan penampilan sebagai penyuluh yang handal,4. Perilaku
yang mencerminkan dinamika.
Kendala-kendala
Penyuluhan
Sifat-sifat yang harus dipunyai oleh
penyuluh antara lain:
(1) mempunyai kecakapn menghadapi
masyarakat sasaran penyuluhan,
(2) mempunyai kecakapn menghadapi
mesyarakat umum,
(3) mempunyai pengertian yang
mendalam tentang masyarakat sasaran penyuluhan,
(4) mempunyai sifat dan bakat yang
cocok untuk bergaul.
BAB III
KOMUNIKASI PENYULUHAN
Pengertian
komunikasi dan penyuluhan
Manusia tidak dapat hidup kalau
tidak berkomunikasi dengan manusia lain, yaitu terutama lingkungan sekitarnya,
dimana ia selsalu berinteraksi dengan orang lain, misalnya komunitas kampus,
kantor, pasar, bandara, stasiun, terminal, dan di masyarakat. Komunikasi sduah
menjadi kebutuhan manusia.Komunikasi tidak mungkin dipisahkan dari keseharian
dan setiap aktivitas manusia.Meskipun posisi komunikasi sangat esensial, tetapi
para ahli dalam memaksimalkan komunikasi masih sangat beragam.Secara sederhana
komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dengan
orang yang menerima pesan.Kesamaan disini bisa dimaknai dengan kesamaan
terhadap makna yang diterima. Senada dengan hal ini bahwa komunikasi atau
communication berasal dari bahasa latin “com-munis”. Yang berarti sama. Apabila
kita berkomunikasi (to communication), ini berasal dalam keadaan berusaha untuk
menimbulkan kesamaan.
Komunikasi juga dianggap sangat
penting bagi suatu keberhasilan suatu organisasi.Argumen ini tentulah melihat
bahwa setiap orang atau individu dalam suatu organisasi selalu terlibat dalam
pengalihan informasi.Dimana dalam sebuah organisasi banyak ditemukan
bagian-bagian, seperti yang sering dilahat dalam struktur organisasi. Kerena
itu maka Parton (1992:3) mengatakan komunikasi terdiri dari pengalihan
informasi dan pengertian di antara bagian-bagian dan orang dalam suatu
organisasi serta berbagai cara dan media yang terlibat dalam pertukaran. Oleh
karena itu komunikasi efektif sangat penting bagi keberhasilan organisasi.
Dalam penyuluhan harus mengandung
unsur-unsur sebagai berikut :
- Pendidikan untuk mengubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
- Memebantu masyarakat agar mampu menolong dirinya sendiri, oleh karenanya harus ada kepercayaan dari masyarakat sasaran.
- Belajar sambil melakukan sesuatu, sehingga ada keyakinan atas kebenaran terhadap apa yang di ajarkan.
Penyuluhan juga harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
- Penyuluhan adalah proses pengembangan individu maupun kelompok untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga meningkatkan harkat dan martabatnya.
- Penyuluhan adalah pekerjaan yang harus diselaraskan dengan budaya masyarakat setempat.
- Penyluhan adalah proses dua arah dan harus merupakan pendidikan yang berkelanjutan.
- Penyuluhan adalah hidup dengan saling berhubungan, saling menghormati dan saling mempercayai.
- Penyuluhan harus mampu menumbuhkan cita-cita yang melandasi untuk berfikir kreatif, dinamis, dan inovatif.
- Penyuluhan harus mengacu pada kenyataan-kenyataan dan selalu disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi.
Perbedaan
antara penyuluhan, penerangan, dan propaganda
Sebagai seorang penyuluh harus dapat
membedakan tugas-tugas yang dilaksanakannya dan tugas penerangan dan
propaganda. Penyuluhan adalah sistem pendidikan formal tanpa paksaan atau
perintah, yang dapat membimbing para petani kearah kesadaran, memdorong dan
meyakinkan para petani bahwa apa yang telah dianjurkan yang merupakan
petunjuk-petunjuk praktis dibidang pertanian. Jika diikitu atau dipraktekkan
akan membawa ke arah perbaikan, yang meliputi better farming, better business
dan better living. Ciri-ciri penyuluhan yaitu :
- Dilakukan secara kontinuitas
- Merupakan kegiatan nyata untuk membantu peninggatan kegiatan yang telah ada
- Mendorong dan merangsang melakukan perbaikan sendiri dan secara bersama
- Mengandung unsur pendidikan
- Menimbulkan perubahan cara berfikir, cara kerja dan cara hidup.
Penerangan dapat dikatakan sebagai
suatu kegiatan yang hanya sekedar memberitahu tanpa mengharapkan bahwa orang
yang diberi penerangan itu akan menerapkan apa yang te;lah diberitahukannya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
- Dilakukan saat diperlukan
- Kegiatan isidental, sekedar memberitahukan
- Bersifat penjelasan
- Tidak kontonuitas
- Tidak mengenal bimbingan lanjutan
- Tidak mengenal pelayanan yang praktis
Sedangkan propaganda biasanya
dilakukan oleh seorang petugas atau agen dari suatu lembaga usaha yang memiliki
ciri-ciri antara lain :
- Dilakukan pada saat diperlukan
- Kegiatan isidentaldi tempat itu sekedar ada kesempatan
- Bertujuan komersial untuk memperoleh pasaran
- Tanpa bimbingan lanjutan
- Kadang-kadang menjatuhkan lawan atau saingan.
Fungsi penyuluhan adalah untuk
menjembatani kesenjangan anatara praktik yang biasa dijalankan oleh para petani
dengan pengetahuan dan teknologi yang selau berkembang menjadi kebutuhan para
petani tersebut.
Inti dari kegiatan penyuluhan adalah
penyampaian informasi.Penyampaian informasi yang masih tersimpan dapat
diketehui dan dimanfaatkan oleh lapisan masyarakat secara bersama-sama baik
oleh sumber informasi sendiri atau maupun oleh pihak yang membutuhkan dan atau
menjadi sasaran iunformasi.(Totok, 1982:69).Disebutkannya juga bahwa penyuluhan
tidak lepas dari aktivitas komunikasi. Sebab kegiatan penyuluhan merupakan
proses penggunaan bersama informasi mengenai berbagai masalah penting yang
semua piha memerlukan. Dengan kata lain penyuluhan merupakan proses komunikasi.
BAB IV
ASPEK-ASPEK DALM KOMUNIKASI PENYULUHAN
Aspek
Komunikator
Komunikator adalh individu atau
kelompok masyarakat yang mengambil prakarsa atau sedang mengadakan komunikasi
dengan individu atau dengan kelompok masyarakat menjadi sasarannya.Jadi
komunikator merupakan sumber komunikasi yang sekaligus juga bertindak sebagai
penyaji (Totok, 1982:78).
Seseorang komunikator harus memiliki
kredibilitas yang tinggi.Untuk menaikkan krebelitas yang bisa menyangkut
kecakepan, keprcayaan dan keahlian, maka dibutuhkan pola agar dapat membangun
kredebilitas seseorang komunikator.
Menurut Parton (1996:180)
Komunikator harus menguasai 4 keahlian dasar yaitu:
- Mendengar, memberi dan memberikan umpan balik
- Menujukkan ketegasan
- Menangani konflik
- Memecahkan masalah
Peran komunikator dapat dilihat dari
dua sisi yaitu:
- Etos komunikator, maksudnya adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari kognisi atau efektif, dan konasi. Faktor yang dapat menyebabkan adanya etos dalam diri seseorang adalah kesiapan, kesungguhan, kepercayaan, keramahan dan kesederhanaan.
- Sikap, maksudnya suatu kesiapan kegiatan, suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan menuju atau menjahui nilai-nilai sosial.
Dalam meningkatkan kualitas tenaga
penyuluh, stimulus yang dimaksud adalah dapat berupa memberikan pengetahuan
kepada para tenaga penyuluh, baik untuk penyuluh pertanian, maupun penyuluh
lainnya.Dengan pengetahuan yang mereka dapatkan, reaksi yang didapat berupa
meningkatnya pengetahuan tenaga penyuluh yang merupakan syarat mutlak yang
harus dimiliki.Tetapi penerima pengetahuan ini juga masih ditentukan oleh nilai
baik dan buruk, posittif dan negatif, menyenangkan dan tidak menyenangkan dari
tenanga penyuluh itu sendiri.
Aspek
Pesan
Siregar (1985:12) memebrikan
pengertian pesan adalah setiap wujud signal yang dapat merangsang atau
menyentuh penerima dan menciptakan efek berupa pengenalan dan pengertian.
Menurut pesan dapat berupa signal terdengar, terlihat, teraba, tercium,
terkecap. Dari sini dapat diketahui bahwa sifat pesan dapat dikenali dari indra
penerima yang menangkap signal tersebut.
Sebagai upaya meningkatkan
keterampilan dan pengetahuan tenaga penyuluh, maka secara konsepsional materi
yang diberikan kepada tenaga penyuluh disesuaikan dengan kondisi dilapangan
yang duhadapi.
Cara penyampaian pesan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu dengan menggunakan bahas verbal maupun non
verbal. Bahasa verbal adalah penyampaian yang menggunakan bahasa.Bahasa
merupakan alat yang paling vital dalam komunikasi.
Pemaham terhadap bahasa adalah yang
mempunyai peranan yang sangat berarti bagi penyampaian informasi dalam
komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dan
apabila ada kesamaan dalam memahami gagasan tersebut maka akan ada kesepakatan
di antara orang-orang yang sedang berkomunikasi.
Menggunakan komunikasi non verbal.
Juga terdapat bermacam-macam bahasa non verbal yaitu:
- Emblems
- Illustrator
- Affects display
- Reguler
- Adaptor
Kondisi yang harus dipenuhi jika
kita menginginkan tanggapan yang sesuai dengan yang kita khendakai yaitu:
- Pesan harus dirancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.
- Pesan harus menggunakan lambang yang tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
- Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komuniakan untuk menyarankan beberapa cara memeperoleh kebutuhan tersebut.
Aspek
Proses Komunikasi
Komunikasi kelompok adalah interaksi
tatap muka dari tiga individu dari tujuan yang sudah ditentukan atau diketahui
sebelumny, seperti bebagai informasi pemeliharaan diri, pemecahan masala, yang
anggota-anggotanya dapat meningkatkan karekteristik pribadi anggota kelompok
lainnya dengan tepat.
Komunikasi kelompok perlu diberi
batasan yang jelas, hal ini supaya dalam memahaminya tidak terjadi tumpang
tinding dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya.Interkasi, saling bertukar ide
atau informasi dalam situasi tatap muka merupakan bagian dari komunikasi
kelompok.Adanya interaksi dalam sebuah kelompok menimbulkan dinamika dalam
internal kelompok.
Penekanan wujud interaksi anatara
individu dalam komunikasi kelompok merupakan komunikasi tatap muka yang mana
jumlah anggota-anggotanya ralatif terbatas.Dalam komunikasi kelompok seorang
komunikator dapat melakukan komunikasi antar pribadi dengan anggota kelompoknya
dan bertatap muka secara intensif dengan komunikannyan.
Diskisi kelompok keberhasilan dan
kegagalannya akan ditemukan oleh instensitas pesertanya. Dalam proses diskusi
pembicara sifat berkesinambungan, maka peserta bebas dan terbuka dalam
berbicara. Berdasarkan pada posisinya diskusi dimulai dari jumlah orang yang
bertemu secara bersama-sama, memfokuskan perhatian, untuk menggabungkan
pengalaman, informasi dan pemikiran kritis pada persoalan-persoalan yang
berhubungan dengan kepentingan bersama, (Lane, 1987).
BAB V
PERAN PENYULUHAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Konsep
Masyarakat yang Diidamkan
untuk mencapai hal ini membutuhkan
berbagai disiplin ilmu termasuk didalamnyaperan ilmu penyuluhan pembangunan.
Perubahan konsep masyarakat baru yang dikehendaki akan mempengaruhi
disain dan proses pendekatannya.
Visi nasiaonal kita adalah terwujudnya
masyarakat Indonesia yang madani, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju
dan sejahtera, dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mandiri,
beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berdasarkan hukum dan
lingkungan, menguasai pengetahuan dan teknologo, memiliki etos kerja yang
tinggi serta disiplin.
Misi nasionalnya adalah :
- pengamalan pancasila serta konsiten dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
- penegakan kedaulatan rakyat dalam segala aspek kehidupan berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.
- peningkatan pengalaman ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari.
- penjaminan kondisi aman, damai, tertib dan ketentraman masyarakat.
- perwijutan sistem hukum nasional.
- perwujudan kehidupan sosial budaya.
- pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional
- perwujudan otonomi daerah dalam rangka pembangunan dan pemerataan pertumbuhan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
- perwujudan kesejahteraan rakyat yang ditandai oleh meningkatnya kualitas kehidupan layak dan bermartabat serta memberi perhatian utama pada tercukupinya kebutuhan dasar yaitu sandang, papan, kesehatan, dan lapangan kerja.
- Perwujudan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokrasi dan bermutu, guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inivatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisiplin, dan bertanggung jawab.
Proses interaksi masyarakat diwanai
hal-hal sebagai berikut:
- Makin terbentuknya negara dan bangsa yang satu terhadap yang lain
- Makin terbentuknya bansa-bangsa terhadap informasi tentnang berbagai kejadian di seluruh pelosok dan belahan dunia.
- Makin meningkatnya frekuensi kunjungan, pertukaran informasi, ekspos pola dan gaya hidup dan ketergantungan serta pengaruh elemen-elemen kebudayaan antar bangsa.
- Meningkatnya intensitas informasi tentang perkembangan mutakhir yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Konsep pemberdayaan manusia
- Pendekatan pada masyarakat secara menyeluruh
- Pendekatan berdasarkan kemandirian
- Pendekatan pemecahan masalah tertentu
- Pendekatan demokrasi
- Pendekatan eksperimental dan pendekatan konflik kekuasaan
Pemberdayaan masyarakat
- Membangun kapasitas internal keluarga
- Merubah kepercayaan dan perilaku yang menghambat kemajuan
- Memperkuat nilai-nilai tradisional yang kondusif untuk pembangunan
Strategi pemberdayaan masyarakat dan
keluarga serta membangun kemitraan:
- Analisis yang jelas tentang situasi masyarakat
- Pemilihan kelompok yang seksama
- Mekanisme dibentuk untuk menjamin keterlibatan anggota masyarakat yang tersisih atau majerial
- Unit-unit organisasi lokal yang ada sesuaikan untuk ikut dalam proses dari pada menciptakan struktur-struktur baru dan paralel
Peran pendidikan penyuluahan:
- Penyuluhan sebagai proses penyebarluasan informasi
- Penyuluhan sebagai proses penerangan
- Penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku
- Penyuluhan sebagai proses pendidikan
- Penyuluhan sebagai rekayasa sosial
Penyuluahn sebagai proses rekayasa
sosial atau transformasi sosial secara langsung maupun tidak langsung
membutuhkan partisipasi masyarakat desa yang terlibat didalamnya. Pengertian
partisispasi masyarakat dalam pembangunan secara sederhana adalah keikutsertaan
masyarakat dalam bentuk pernyataan atau kegiatan. Keikutsertaan dapat terbentuk
akibat terjadinya interaksi sosial anatara individu atau kelompok masyarakat
lain dalam pembangunan. Menurut pandangan beberapa ahli, ditinjau sebagai
proses rekayasa sosial maka waktu memegang peran penting, yang artinya inovasi
yang telah dikenal lebih dulu atau lebih lama akan lebih mudah diterima
masyarakat setempat dibandingkan yang baru dikenal.
Ada beberapa orientasi penyuluhan
dalam rangka pembangun masyarakat pedesaan yaitu :
- Penyuluhan yang berorientasi pada profesi yang mendukung kehidupan masyarakat desa setempat.
- Penyuluhan yang berorientasi pada kelangsungan hidup masyarakat setempat dari masa ke masa.
- Penyuluhan yang berorientasi pada penerapan teknologi tertentu dalam rangka mendukung program nasional dibidang tertentu, misalanya bidang pangan, perikanan, peternakan, dan sebagainya.
- Penyuluhan yang berorientasi pada perubahan sosial masyrakat yang diharapkan dapat terjadi secara bertahap sesuai dengan yang telah diteteapkan.
BAB VI
KOMUNIKASI PARTISIPATIF DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Proses
kommunikasi dalam masyarakat
Potensi sumber daya manusia sangat
dibutuhkan dalam menghadapi persaingan di era globalisasi.Sumber daya manusia
yang tersedia mestilah yang handal. Sumber daya manusia yang handal akan mampu
mengalihkan dan menggali segala ilmu dan teknologi secara individu. Namun yang
terjadi sekarang justru ketidakberdayaan masyarakat menghadapi kehidupan
mereka. Wadah atau media itu yang akan menjadi sarana mengembangkan untuk
konteks Indonesia saat ini, dibutuhkan strategi kominikasi yang sistematis yang
berorientasi pada masyarakat. Sikap kritis mereka, sehingga sebagai manusia
mereka mampu melihat realitas hidup.
Untuk memungkinkan masyarakat
memiliki kemampuan memecahkan masalahnya sendiri, sangat dibutuhkan bentuk
komunikasi yang mengkondisikan mereka bebas berpendapat, berekspresi, dan
mengungkapkan diri secara terbuka satu terhadap yang lain. Pendekatan yang
dibutuhkan adalah pendekatan atau model komunikasi yang memungkinkan adanya
pertukaran informasi atar komponen dalam proses klomunikasi banyakl dimensi.
Pendekatan ini sering disebut dengan model partisipasi (Participatory model)
atau mkodel interaksi (Interchange model). Model partisipatori memiliki
pertanyaan utama “who is talking back to the who talked to them” artinya
semakin banyak dimensi yang diperhatikan. Model ini memiliki anggapan bahwa
manusia bukanlah komunikan yang pasif, tetapi merupakan hasil dari lingkungan
sosialnya. Artinya, reaksi terhadap setiap pesan yang masuk akan ditentukan
oleh lingkungan tersebut. Pemikiran inti dari model komunikasi ini adalah bahwa
dalam proses pembicaraan dapat dimungkinkan dan diperhitungkan timbulnya
ide-ide baru pada waktu komunikasi sedang berlangsung.
Dinamika
kelompok
Dalam dinamika kelompok terdapat
berbagai metode yang dapat dipakai sesuai yang dibutuhkan, yakni:
- Permainan : merupan suatu pola dimana peserta terlibat dalam perlombaan dengan yang lainnya, ini menyangkut pula sekumpulan peraturan yang diberikan.
- Simulasi : pada umumnya digunakan untuk melatih para operator masa mendatang dimana adalah tidak praktis dan berbahaya bagi peserta untuk menggunakan lokasi atau peralatan y6ang sesungguhnya.
- Pengasah otak : kesemua itu bukanlah permainan atau simulasi murni, tetapi teka-teki yang salah satu di antara dua memelihara daya ingat pesertaq atau menyoroti bagian-bagian kunci.
- Permainan peranan : digunakan dalam melatih pemahaman para peserta beraksi dalam situasi-situasi tertentu, sebelum dan setelah pertemuan latihan.
- Studi-studi khusus : suatu kasus dipelajari oleh salah satu diantara dua kelompok, atau oleh individual.
Rintangan
komunikasi
Walaupun teramat sulit untuk
melakukan komunikasi secara sempurna, selama ada kesadaran dan pengetahuan
tentang rintangan-rintangan yang dapat mempengaruhinya, maka efektifitas
kominikasi relatif bisa dicapai. Beberapa rintangan komunikasi dikemukankan
oleh J.Wiliam Pfeifier (Kamari,1994) sebagai berikut :
- Kepentingan diri sendiri
- Emosional
- Permusuhan
- Kharisma
- Pengalaman yang lampau
- Ucapan yang kurang jelas
- Stereotip
- Lingkungan fisik
- Pemikiran melayang
- Beladiri
- Hubungan
- Status
Konsep utama pembanguna pertisipatif
yang berpusat pada masyarakat cukup sederhana. Konsep ini merupakan suatu
pendekatan yang memandang in isiatif kreatif dari rakyat sebagai sumber daya
pembangunan yang utama dan memeandang kesejahteraan meterial dan spiritual
merekia sebagai tujuan yang ingin dicapai melalui proses pembangunan.
Pendekatan ini menyareankan sistem
pemakain agar kritis terhadap isu-isu yang mereka hadapi dan menganalisis
situasi mereka sendiri, bebeas dari sistem sumber.Mereka harus berperan dalam
pembangunan, baik dalam perencaan maupun dalam pelaksanaan.Karna itu, pembangunan
haruslah bersifat partisipatif dan interaktif. Dalam pers[ektif ini komunikasi
dianggap suatu proses yang partisipan-partisipannya bertukar tanda-tabda
informasi untuk mengurangi ketidakpastian. Dalam komunikasi terdapat transaksi
atau pertukaran informasi diantara para partisipan, yangt dengan caranya
sendiri telah memberikan konstribusi pada proses tumbuhnya pengertian.
Dinamika kelompok sebagai salah satu
metode pendidikan, ternyata bukan sekedar permainan biasa.Metode ini mencakup
dua jenis energi kelompok yaitu energi untuk pemeliharaan dan kohesi. Dinamika
kelompok sebagai metode yang partisipatif dan iteraktif dapat membangun sebuah
tim yang kohesif, dimana setiap orang didalamnya dapat berlatih keterampilan
berkomunikasi, memecahkan masalah kepemimpinan, dan metode diskusi. Sambil
bermain setian orang dapat menggali dan memenukan pengetahuan sendiri.
Hal yang perlu diingat adalah, tiap
orang memepunytai kedudukan yang sederajat, sama-sama memepunyai kemampuan dan
kesempatan untuk mengatur diri sendiri.Jadi setiapa orang adalah subjek bagi
diri dan dunianya. Ini merup[aka wajah demokrasi yang sebenarnya.
BAB VII
KONSTRIBUSI PENYULUHAN PEMBANGUNAN DALAM MENDUKUNG
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH
Otonomi
daerah
Banyak faktor memeicu lahirnya UU Otonomi
daerah dan dalam menyongsong pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU No.
22/1999 dan UU No. 25/1999 masih banyak hanbatan yang akan ditemui. Akan
teteapi pemerintah telah memutuskan pelaksanaan otonomi daerah pada tahun 2001
dengan menginstruksikan kabupaten/kota menyusun RAPBD tahun
tersebut.Kenstribusi penyuluhan pembangunan dalam pelaksanaan otonomi daerah
yang dibahas, mencakup : (1) penyuluhan pembanguna sebagai proses esensi pokok
aktivitas belajar mengajar (ABM) dan adanya sarana penyangga operasional
penyuluhan (SPOP) (2) pendidikan pemyuluhan dan comunikasi davelopment (CD);
dan (3) Penyuluhan pembangunan mengenai manajemen pembangunan daerah dalam
pelaksanaan otonomi daerah. Pemnyuluhan pembangunan adalah penting dan dapat
memberikan konstribusi yang besar dalam pelangsanaan otonomi daerah asal saja
proses AMB aktif dan SPOP tersedia dan menggunakan pendekatan CD.
Penyuluhan
pembangunan
Penyuluhan pembangunan adalah
bagaimana pola prilaku manusia pembangunan terbentuk, bagaimana prilaku manusia
dapat berubah dan diubah sehingga mau meninggalkan kebiasaan lama dan
menggantinya dengan prilaku yang baru yang berakibat kualitas kehidupan orang
bersangkutan menjadi lebih baik. Pengertian penyuluhan pembangunan tersebut
dikemukakan oleh Prof. Dr. H.R. Margono Slamet berdasarkan pengertian
dasar dari ilmu penyuluhan pembangunan. Oleh karena pelaksanaan otonomi
daerah akan terlaksana pada era globalisasi, tetentu saja ada pengaruh yang
nyata seperti kemudahan akses informasi dari mancanegara dan maraknya operasi
LSM daerah pedesaan.
Prinsip
dasar otonomi daerah
Pengertian otonomi daerah
berdasarkan UU No. 22/1999 (pasal 1.h,1) kewenangan daerah otonomi untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat (1) menurut prakarsa
sendiri; (2) berdasarkan aspirasi masyarakat (30) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan, dan (4) dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
Dasar dari pembentukan, pemekaran, penggabungan, penghapusan daerah adalah
kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, jumlah
pennduduk, luas daerah dan lain-lain.
Penyuluhan
pembangunan dan Otonomi Daerah penyulhan sebagai proses dalam otonomi daerah
Esensi pokok penyuluhan yang
merupakan esesnsi (central esxncel) yang dapat ditransfer mengenai penyulihan
dari negara asalnya Amerika Serikat kepada negara yang mempunyai banyak
perbedaan (termasuk Indonesia dengan sistem otonomi daerahnya) menurut Mosher
(1976) adalah proses pendidikan luar sekolah yaitu : (1) penyluhan yang
bekerjasama dengan masyarakat desa bertumpu kepada hal yang menarik minat dan
yang merupakan kebutuhan nyata dari masyarakat yang berkaitan dengan
peningkatan tarip hidup dan membantu perkembangan masyarakat. (2) menggunakan
teknik mengajar tertentu (3) dilaksanakan secara bersama dengan bantuan sarana
penyangga penyuluhan, dan (4) terlaksana dalam serangkaian kerjasama dan saling
menghormati. Mosher (1975) mengacu kepada pengertian proses “A series of
detion or operations definetly condueting to and” dan menekankan bahwa
proses penyulahan adalah terdiri atas aksi dan operasi yang dilaksanakan secara
nyata oleh orang-orang. Dikemukakan pula bahwa faktor pokok dari proses
penyuluhan adalah akan adanya aktivitas belajar.
Mengajar (ABM) dan tersediannya
sarana penyangga operasional penyuluhan (SPOP). Aktivitas belajar mengajar
(ABM) adalah mencakup :
- Kunjungan ke usaha dan ke rumah-rumah sasaran penyuluhan
- Demonstrasi metode
- Demonstrasi hasil
- Partisipasi lokal dalam perencanaan program
- Tour
- Pertemuan (meetings)
- Pameran
Sarana penyangga operasional
penyuluhan (SPOP) mencakup :
- Adanya subjek matter specialist
- Rumusan rencana kerja
- Pembuatan kalender peristiwa
- Perencaan “in smice training”
- Perancanaan evaluasi
- Pelaksanaan (eksekusi) dari SPOP
Penyuluhan
pembangunan sebagai proses
Penyuluhan pembangunan merupakan
proses penyebarluasan informasi yang diperlukan dan berkembang selama
pelaksanaan pembangunan yaitu yang berkaitan dengan upaya perbaikan cara kerja
baru demi tercapainnya perbaikan kesejahteraan keluarga masyarakat yang
diupayakan melalui kegiatan pembangunan. Informasi disebar adalah : (1) hasil
temuan yang dihasilkan para peneliti disampaikan kepada masyarakat pengguna;
masyarakat dan pendapatan daerah. Pengenalan informasi baru tersebut akan lebih
menaikan pendapatan daerah apabila diiringi dengan penyuluahan perpajakan.
Sarana dan prasarana pembangunan berfungsi untuk mendukung peningkatan
pelayanan dan kesejahteraan masyarakat adalah bergandengan dengan kegiatan
penyuluhan pembangunan dalam pelaksanaan otonomi daerah. Organisasi dan
manajemen pemerintahan baik untuk keperluan intern apabila dalam aktivitas
ekstern mengemban visi dan misi mestilah menyiapkan bagian penyuluhan dalam
setiap dinas dan instansi pemerintah.
Pelayanan adalah kegiatan dari
penyuluhan (aparat pemerintah dan LSM) yang merupakan misi utama penyuluhan
pembangunan. Peran serta adalah keikutsertaan masyarakat yang merupakan
kegiatan nyata masyarakat dalam pembangunan ataupun menjadi sumber informasi
(yang merupakan umpan balik bagi program kesejahteraan) penyuluhan pembangunan
dalam pelaksanaan otonomi daerah dan pendekatan community developmet (CD).CD
adalah sama dengan penyuluhan pembangunan dalam proses dan prinsip, hanya
berbeda dalam penekanan. CD lebih umum dan lebih komprehensif, keputusan
ditangan kelompok masyarakat yang merupakan hal yang akan berkembang dalam
Usable reference!
BalasHapusThanks for posting